Oh libur ya
Disinilah aku
Termenung sendiri di dalam sebuah ruangan mungil
Duduk menghadap layar monitor
Sebut saja aku seorang penganggur
Pemuda baruh baya yang tak tahu harus berbuat apa
Cuti akhir tahun memang telah tiba
Tapi apa?
Aku memilih berdiam diri di ruangan pengap ini
Berjibaku dengan kehidupan yang tiada beda dengan hari
perkuliahan
Oh ternyata sudah libur ya
Ahh aku sudah tak lagi terpesona dengan diksi itu
Bagiku liburan adalah keseharianku
Pulang pergi ke kampus bagiku adalah sebuah hiburan
Berkutat dengan tumpukan tugas adalah sebuah olahraga ringan
Ahh betapa membosankannya hidup
Sesekali kiranya berilah aku secuil petualangan misterius
Yaah barangkali aku menemukan secercah semangat hidup
Entah itu ketemukan dalam diri seorang gadis cantik atau
seorang pengepul batu
Supaya hidup tak melulu seperti mimpi indah itu
Banyak orang berandai andai menjadi milyader dan pemilik
perusahaan ternama
Menjadi orang paling beruntung di dunia dengan sekoper
dollar amerika
Yaah begitulah mimpi payah para orang lemah
Bagiku hidup bukanlah soal mencari kesempurnaan
Buat apa menjadi sempurna di dunia yang fana
Mustahil, mustahil, dan mustahil
Berfikirlah dan gunakan otak mungilmu itu
Kau diciptakan bukan untuk mencapai derajat mulia
Tapi kau telah diciptakan dalam keadaan paling mulia
Rawatlah kemuliaan itu dengan penuh kesabaran
Pahami dan renungilah yang telah tuhan takdirkan
Maka cukuplah bagiku kau menjadi mulia tanpa harus sempurna
Sebab beribu kali kau mendebatkan perilah
ketidaksempurnaanmu
Yang justru bagiku ketidaksempurnaan itu adalah mutlak
kesempurnaan bagiku
Seperti itulah anggapan setiap orang berbeda terhadap satu
kondisi yang sama
Maka tidak perlu perdulikan ocehan orang
Cukuplah bagiku, jadilah dirimu sendiri
Begitulah kiranya diriku menasehati otak mungilku
Tangerang Selatan, 16 Desember 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar