Senin, 16 Desember 2024

Sebuah Jurnal #52

 

Parfum



Ingatanku pada dirimu tiba-tiba kembali menguasaiku

Aroma parfum yang kau kenakan itu

Menggumpal dalam ingatanku

Mengetukkan sebuah irama luka

Mengguratkan sayatan penuh makna

Dari dalam relung hati yang paling rapuh

Lonceng keramat itu bergetar hebat

Menggema memenuhi seisi ruangan

Nadi kecilnya meringkuk ketakutan

Jatungku berdebar sangat kencang

Darahku berjalan tersendat-sendat

Saraf jariku menjadi kaku

Pikiranku kosong tak berdaya

Tubuhku ambruk ke tanah

Kepalaku terbentur bebatuan sungai

Nyaris saja aku nyungsep ke jurang

Mataku menjadi sedikit gelap

Namun kemudian terbelalak

Tak bisa kupercaya, sosok dirimu muncul di hadapanku

Sedang berdri tegap memandangiku penuh cemas

Lantas berlari menuju tempatku terbaring

Memegangiku dan menggoyang goyangkan tubuhku

Kuliat juga mulutmu menganga lebar, sepertinya kau sedang meneriakkan sesuatu

Air matamu mengalir deras membasahi pipimu

Dan aku semakin hilang kesadaran

Mataku sama sekali gelap, sayutan suara itu tiba-tiba lenyap

Tangerang Selatan, 16 Desember 2024

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar