Kamis, 09 Januari 2020

Pilu Membisu


Pilu Membisu
   
dok. pribadi
Kebisuan yang tak kunjung diungkapkan    
Tak bisa lagi bercerita tentang kenyataan
Semua berubah jadi samar-samar
Tak lagi bisa membedakan antara ilusi dan kenyataan

Ah persetan, sama saja ilusi dan kenyataan
Semua selalu tentang penyesalan dan keterasingan
Diriku yang dulu kekar menghadang hitam putih kehidupan
Kini rentan seiring rintangan dan baku hantam yang surut di tengah jalan
Kau jua menyerah tanpa syarat
Dan aku sendiri tak menyadari aku pun semakin melemah
Kita sama-sama berjalan mundur ke belakang
Meski orientasi jauh di depan
Kau melangkah maju penuh harapan
Kau genggam seribu angan
Kau cabik semua keterbatasan
Kau halau semua kegelisahan
Tiba-tiba kau diam, berputar dan mundur kebelakang
Kau benar-benar penuh dengan ketidakpastian
Tempo hari, ku ajari kau melangkah
Tanpa ada rasa gelisah dan gundah
Kau mencoba menahan segala pedih dan amarah
Tapi saat kau langkahkan kakimu yang kedua
Kau teringat kembali masa kelammu dengan si dia
Tiba-tiba kau lemas tak berdaya
Hatimu hancur berkeping-keping
Persis pecahan beling
Ku coba lagi bangkitkan kau
Kau menolak dengan nada rendah
Kau mendesah tak tentu arah
Air matamu mengalir deras
Dan tiba-tiba suaramu tenggelam dalam
kehangatan pagi menuju fajar

Bojonegoro, 10 Januari 2020
Ahmad Choirul Annas


3 komentar: