Pilu Membisu
Kebisuan yang tak kunjung diungkapkan
Tak bisa lagi bercerita tentang
kenyataan
Semua berubah jadi samar-samar
Tak lagi bisa membedakan antara ilusi
dan kenyataan
Semua selalu tentang penyesalan dan
keterasingan
Diriku yang dulu kekar menghadang hitam putih kehidupan
Kini rentan seiring rintangan dan baku
hantam yang surut di tengah jalan
Kau jua menyerah tanpa syarat
Dan aku sendiri tak menyadari aku pun semakin melemah
Kita sama-sama berjalan mundur ke belakang
Meski orientasi jauh di depan
Kau melangkah maju penuh harapan
Kau genggam seribu angan
Kau cabik semua keterbatasan
Kau halau semua kegelisahan
Tiba-tiba kau diam, berputar dan mundur
kebelakang
Kau benar-benar penuh dengan
ketidakpastian
Tempo hari, ku ajari kau melangkah
Tanpa ada rasa gelisah dan gundah
Kau mencoba menahan segala pedih dan amarah
Tapi saat kau langkahkan kakimu yang kedua
Kau teringat kembali masa kelammu dengan
si dia
Tiba-tiba kau lemas tak berdaya
Hatimu hancur berkeping-keping
Persis pecahan beling
Ku coba lagi bangkitkan kau
Kau menolak dengan nada rendah
Kau mendesah tak tentu arah
Air matamu mengalir deras
Dan tiba-tiba suaramu tenggelam dalam
kehangatan pagi menuju fajar
Bojonegoro,
10 Januari 2020
Ahmad Choirul Annas

siap pak! lanjutkan
BalasHapusososososos
BalasHapusyang muda yang berkarya
BalasHapus