Minggu, 15 Maret 2020

Sebuah Jurnal #23


Tak Berjabat Tangan


From Google
Pikiran meski diperas
Otak tak boleh dijarah
Perasaan tak secantik paras
Lidah tercekal
Hati membeku diujung lentera

Api unggun yang kau sulut bersama angin
Hembusan napas keluar masuk kerongkongan
Sesak di dada
Lega di mata
Kaki keram mencekram
Lengan lemas tak berdaya
Bersama gelapnya malam
kau baringkan tubuh ringkih di atas dipan
rambut kriting panjang terkurai diatas tangan
kau julurkan telapak tangan
aku hanya diam
mungkin saja kau lupa
kita tak lagi boleh berjabat tangan
gara-gara corona
tapi tak apalah
kita belajar untuk bersabar
puasa tak bersentuhan
hingga kapan tak tahu akhirnya
Bojonegoro, 15 Maret 2020
Ahmad Choirul Annas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar