Kamis, 20 Februari 2020

Sebuah Jurnal #08



Doa Selamat




From Google
Kami kembali bersolawat
Mendendangkan doa doa
Memohon limpahan rahmat untuk sang baginda
Semoga tetap tercurahkan untuknya
Kami memukul bedug
Menampar terbang
Berbisik pada mikrofon
Suara kami jadi melengking


Melawan arus suara yang keluar dari alat musik
Dan memang inilah
Cara kami merayakan malam liburan
Bersaut sautan untuk menghasilkan irama
Tangan di hempas terbang
Mendarat di atas kulit binatang
Yang pengrajin sulap jadi pengiring kami bersholawat
Jangan kau ganggu
Anak anak yang sedang mabuk cinta
Cintanya yang tulus
Pikiran yang lugu
Sebentar mengingat kekalnya akhirat
Membuat kita rehat dari sibuknya dunia
Yang tatkala kami cari,
maka semakin jauh dan hilang
dilain sisi, Tuhan dengan Maha Tabahnya
menanti kami dipenghujung malam
menanti kami menghampirinya
berdialog dan bercerita kisah hidup manusia
bergelimang harta benda
barangkali mungkin diterpa wabah penyakit mematikan
atau mungkin tiap kali keluar rumah
selalu saja di hantam rasa terancam
teroris mungkin
atau pelanggar HAM secara terang terangan
atau juga barangkali kolaborasi keduanya
seorang sahabat yang diam diam menikam dari belakang
yang baik bukan selalu terlihat nampak baik
begitu juga sebaliknya
akankah kita enggan untuk melihat sejarah
belajar dari manusia terbaik dunia akhirat
atau mengambil pelajaran dari manusia terlaknat
pada intinya kita manusia
dituntut untuk belajar dan terus belajar
sejak dalam buaian hingga iang lahat
Bojonegoro, 20 Pebruari 2020
Ahmad Choirul Annas








1 komentar: