Sabtu, 29 Februari 2020

Sebuah Jurnal #12


Puisi Sang Pujangga


From Google
Mekar hati sang pujangga
Kata kata berderet di atas meja
Melumat nasihat nasihat
Menebar fatwa para ulama
Bercermin pada sabda baginda
Mencoba merangkai kata
Merapikan sajak sajak
Memangkas diksi diksi tak bemakna
Tetes air mata menjadi tinta
Keluh kesah rakyat jelata
Canda tawa pengobral dosa
Tema yang tepat bagi sang pujangga
Berita duka dari suami aktris ternama
Merebaknya wabah virus Corona
Sampai mundurnya PM Malaysia
Lewat begitu saja
Sang pujangga nampak tak menghiraukannya
Ia tak tertarik seperti yang demikian
Yang terpenting adalah nasib rakyat
entah dunia mau dikemanakan
yang penting rakyat meski dikedepankan
berjam jam sang pujangga sibuk merangkai kata
dan akhirnya ia usai dengan karya puisinya
di kertas lusuhnya tertulis
“rakyat adalah raga, rakyat adalah jiwa
kau tak bisa hidup tanpanya”
Bojonegoro, 29 Pebruari 2020
Ahmad Choirul Annas







Tidak ada komentar:

Posting Komentar